Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Refreshing di Hutan kota Pakal Surabaya

10 Maret 2019, Happy weekend rek! This morning my family and I were walking around hutan kota Pakal. Actually, I was curious as sometimes I heard from people here talking about it. So yah, we were there. Hutan kota pakal berlokasi di kampung sidorejo yang gak jauh dari rumah aku, sekitar 5 min saja. First impression, “oh.. ini tah hutan?” because it’s definitely not look like a forest. Disana kita Cuma perlu uang parkir saja, motor 3000. Tidak disarankan membawa mobil. Karena lokasi berada 500 m dari jalan raya. Kondisi hutan ini seperti belum siap dibuka untuk destinasi wisata, karena lokasi parkir yang tidak layak. Saat memasuki lokasi kita terlebih dahulu jalan kaki menyebrangi 2 lajur rel kereta api tanpa ada palang rel which is very dangerous. Ketika masuk di lokasi, banyak sekali warga sekitar yang berjualan di area pintu masuk. Sehingga Nampak seperti bazar makanan. Pohon juga seperti baru saja ditanam dan aku melihat lumayan banyak sampah. Jika dibandi

Apaan sih roti Maryam?

Banyak orang beranggapan bahwa roti Maryam adalah makanan khas orang arab. Is that true? This time, I’d like to share you guys a bit story about roti Maryam and what the plus and minus on it. Roti Maryam adalah olahan tepung yang dicampur dengan margarin, garam, telur, dan air. Cara membuatnya cukup unik, karena kalo kira sobek rotinya, pasti ada tekstur berlapis-lapis gitu, itu karena cara membuatnya pertama adonan diuleni sampe kalis terus dipipihkan, oles margarin, digulung 2 arah, dipenyet dan digoreng di Teflon. I knew them from my sist J . Dilihat dari asal usulnya, roti Maryam adalah makanan khas timur tengah tepatnya india. Roti ini seringkali disebut roti canai yang artinya Chennai, sebuah kota di india. Roti Maryam jika di Negara Malaysia dan singapura disebut roti prata, di Myanmar disebut palata. Jika di Europe, roti ini disebut Flying bread, di china disebut Yin Du Jian Bing (biskuit panggang india). Lalu, kenapa di Indonesia menjadi roti Maryam??? This’s very

Back to nature in Mangrove Forest Surabaya

7 Maret 2019, alhamdulilah kita #HajiMabrur2019 bisa hanging out and having fun time together. Awalnya kita pengen pergi ke KBS aja, tapi berhubung aku sendiri belum pernah ke hutan mangrove, so yah.. we went there finally. Wisata mangrove ini berlokasi di rungkut, as this is my first time aku menggunakan waze map untuk kesana. Jarak dari rumah aku pakal-rungkut 20.4 km. Hari kami kesana waktu libur nasional nyepi so the place was very crowded, ada keluarga dan pasangan muda mudi juga. Berdasarkan informasi di google, wisata ini sudah ada sejak 2007 and I just gone there today.. Disana kita cuma perlu bayar parkir aja. Tariff parkir motor 5000, kalo mobil hm.. kata temen aku sih 10.000 diluar – 30.000 di dalam lokasi. I don’t know much either. Alhamdulilah cuaca lagi bersahabat, mendung. Pertama masuk kita melalui jalan jembatan kayu. Intinya wisatanya ini menyusuri sepanjang jembatan. Terus ada wisata naik perahu, tariff dewasa 25.000, anak2 15.000. speed boat 300.